Mediafbi.com | Jakarta – Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri mengadakan diskusi panel untuk merespons berbagai isu yang memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Dalam forum ini, peran kepolisian sektor (polsek) ditegaskan sebagai ujung tombak yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Dedi Prasetyo, menyatakan bahwa mengelola lebih dari 490.000 personel Polri memerlukan keseriusan dan waktu yang tidak singkat. Hal ini ia sampaikan dalam diskusi panel peningkatan kinerja kapolsek di Polda Jajaran pada Jumat (24/1/2025).
Komjen Dedi menekankan pentingnya forum ini sebagai sarana bagi Polri untuk menerima masukan dari para pakar guna menjadi solusi dalam pembenahan internal. “FGD ini sangat penting, dan masukan dari narasumber serta jajaran akan sangat membantu dalam membenahi permasalahan di tubuh Polri,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti berbagai kejadian menonjol di akhir 2024 yang berdampak negatif terhadap citra Polri. Dalam kesempatan ini, ia kembali mengingatkan bahwa polsek memiliki peran strategis sebagai garda terdepan institusi kepolisian.
“Polsek adalah ujung tombak organisasi. Sebanyak 46 persen pengaduan masyarakat yang masuk ditujukan ke Polsek,” tutur Komjen Dedi. Ia menegaskan bahwa seluruh laporan masyarakat harus diterima dan ditindaklanjuti dengan baik. “Tidak boleh ada yang ditolak,” tambahnya.
Selain itu, Komjen Dedi baru-baru ini meresmikan Pataka Dipta Prakasha Itwasum Polri, yang bermakna sebagai cahaya yang bersinar dan menerangi. Dengan semangat ini, Itwasum Polri diharapkan dapat berperan lebih dalam melakukan pengawasan, tidak hanya dengan mematuhi aturan tetapi juga menjadi teladan yang memberikan dampak positif melalui kebijaksanaan dan kebenaran.
Melalui berbagai inisiatif ini, Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja, memperkuat profesionalisme, serta membangun kembali kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.(md)