Mediafbi.com | Kaltim – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berencana membangun pabrik soda ash yang diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku industri. Langkah ini sekaligus menjadi upaya strategis untuk mewujudkan kemandirian industri nasional.
“Proyek ini mendukung inisiatif pemerintah dalam mendorong keberlanjutan melalui berbagai proyek strategis nasional,” ujar Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, dalam pernyataan tertulisnya pada Jumat (24/1/2025).
Ketergantungan Impor dan Potensi Produksi Lokal
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia mengimpor 916.828 metrik ton soda ash pada tahun 2022 untuk memenuhi kebutuhan domestik. Diperkirakan, angka ini akan melonjak hingga 1,2 juta metrik ton pada tahun 2030.
Pabrik soda ash yang akan dibangun di atas lahan seluas 16 hektare di kawasan PT Kaltim Industrial Estate, Kota Bontang, Kalimantan Timur, diharapkan mampu memproduksi hingga 300 ribu metrik ton per tahun. Dengan kapasitas tersebut, pabrik ini dapat berperan besar dalam memenuhi kebutuhan bahan baku industri seperti kaca, keramik, tekstil, kertas, dan aki, yang selama ini masih bergantung pada pasokan impor.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
“Kami percaya keberadaan pabrik ini akan membantu menjaga stabilitas pasokan bahan baku, meningkatkan efisiensi operasional industri dalam negeri, serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar global. Semua itu dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal secara optimal,” tambah Teguh.
Ketua Tim Persiapan Proyek Soda Ash, Rifki Adi Nugroho, juga menegaskan bahwa pabrik tersebut akan mengadopsi prinsip ekonomi sirkular dan teknologi ramah lingkungan.
“Pembangunan pabrik ini menjadi salah satu langkah diversifikasi usaha Pupuk Kaltim. Fokusnya adalah menciptakan nilai tambah melalui produk yang ramah lingkungan. Pabrik ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi positif, tetapi juga manfaat sosial dan lingkungan,” jelas Rifki.