Mediafbi.com | IRAN – Sebuah ledakan dahsyat mengguncang tambang batu bara di Provinsi Khorasan Selatan, Iran, pada Minggu (22/9), menewaskan 51 orang dan melukai 20 lainnya. Insiden ini disebabkan oleh ledakan gas metana yang terjadi di dua area tambang, yakni blok B dan C, yang dikelola oleh perusahaan Madanjoo.
Gubernur Provinsi Khorasan Selatan, Ali Akbar Rahimi, menjelaskan bahwa wilayah tersebut menyumbang sekitar 76% pasokan batu bara Iran, dengan beberapa perusahaan besar beroperasi di sana, termasuk Madanjoo. “Peristiwa ini merupakan tragedi besar, dan upaya penyelamatan di blok B telah selesai. Namun, operasi di blok C masih berjalan karena tingginya konsentrasi gas metana,” ungkap Rahimi kepada saluran televisi pemerintah. Proses evakuasi di blok C diperkirakan akan memakan waktu sekitar 3 hingga 4 jam.
Menurut laporan dari media lokal IRNA, terdapat 69 pekerja di dalam tambang saat ledakan terjadi. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, yang tengah bersiap untuk menghadiri Sidang Umum PBB di New York, telah memerintahkan agar tim penyelamat segera dikerahkan untuk mengevakuasi para korban yang masih terjebak. Ia juga menegaskan bahwa investigasi telah dimulai untuk mengetahui penyebab pasti tragedi ini.
Insiden ini bukan yang pertama kali menghantam industri pertambangan di Iran. Pada tahun 2017, ledakan serupa di tambang batu bara juga merenggut nyawa 42 orang. Lebih jauh lagi, insiden di tahun 2013 menewaskan 11 pekerja dalam dua kecelakaan terpisah, dan pada 2009, setidaknya 20 pekerja kehilangan nyawa dalam beberapa insiden tambang.(jp).